Dalam pertandingan seru Copenhagen vs Leverkusen di babak penyisihan Liga Champions UEFA, Bayer Leverkusen meraih kemenangan tipis 1-0 berkat tendangan bebas memukau Alejandro Grimaldo. Kapten FC Copenhagen, Denis Villadsen, mengakui kehebatan lawan, sementara pelatih Denmark U-21, Morten Hjullmand, tak segan memuji Grimaldo sebagai pemain kelas dunia. Laga ini menonjolkan intensitas tinggi di Parken Stadium, di mana Leverkusen semakin kokoh di puncak grup mereka.
Baca juga: Fenerbahçe vs Alanyaspor: Prediksi, Berita Tim, dan Susunan Pemain
Dominasi Leverkusen di Awal Laga Copenhagen vs Leverkusen
Leverkusen langsung menggebrak sejak peluit awal. Tim asuhan Xabi Alonso menguasai bola dengan possession mencapai 62 persen di 15 menit pertama. Pemain seperti Florian Wirtz dan Jeremie Frimpong terus mengancam pertahanan Copenhagen. Namun, kiper FC Copenhagen, Kamil Grabara, tampil heroik dengan menyelamatkan dua tembakan jarak jauh berturut-turut.
Selanjutnya, serangan balik Copenhagen mulai terasa. Denis Villadsen, kapten tim tuan rumah, hampir menyamakan kedudukan lewat sundulan keras di menit ke-22. Tendangan itu membentur mistar gawang, membuat penonton Parken Stadium berdecak kagum. Meski begitu, Leverkusen tetap tenang. Mereka memanfaatkan transisi cepat untuk menekan lawan, sehingga peluang Copenhagen terbatas hanya pada set-piece.
Menurut data Opta, Leverkusen menciptakan enam peluang emas di babak pertama, sementara Copenhagen hanya dua. Fakta ini menegaskan superioritas tamu Jerman dalam duel Copenhagen vs Leverkusen. “Kami harus lebih sabar,” kata Villadsen usai laga, seperti dilansir dari konferensi pers resmi UEFA.
Gol Spektakuler Grimaldo Ubah Jalannya Pertandingan
Momen penentu datang di menit ke-38. Grimaldo, bek kiri Leverkusen, mengambil tendangan bebas dari jarak 25 meter setelah pelanggaran di area pertahanan Copenhagen. Dengan presisi luar biasa, bola melengkung melewati tembok pemain dan bersarang di sudut kanan gawang Grabara. Gol itu tak terbendung, dan Parken Stadium pun hening seketika.
Grimaldo, yang dikenal sebagai spesialis set-piece, kini mencetak tiga gol dari tendangan bebas musim ini. Prestasi ini membuatnya menjadi salah satu bek paling produktif di Eropa. Selain itu, gol tersebut menjadi yang kedua Grimaldo di kompetisi ini, memperkuat posisi Leverkusen di puncak Grup C dengan delapan poin dari empat laga.
Di sisi lain, Copenhagen tampak frustrasi. Pelatih Jacob Neestrup meminta timnya untuk tetap fokus, tapi tekanan dari Leverkusen membuat mereka kesulitan membangun serangan. Transisi dari pertahanan ke penyerangan menjadi kunci sukses Leverkusen, seperti yang dianalisis oleh komentator BBC Sport. “Grimaldo bukan hanya bek, tapi seniman di lapangan,” ujar mereka.
Respons Copenhagen dan Strategi Bertahan Leverkusen
Babak kedua dimulai dengan semangat tinggi dari Copenhagen. Mereka menekan Leverkusen sejak menit ke-50, dengan Elias Achouri menciptakan dua peluang melalui umpan silang akurat. Namun, pertahanan solid Leverkusen, dipimpin Jonathan Tah, mampu menetralkan ancaman itu. Tah melakukan tiga tekel krusial, termasuk satu yang menyelamatkan garis gawang di menit ke-67.
Leverkusen, meski unggul, bermain defensif untuk menjaga keunggulan. Alonso melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Victor Boniface di menit ke-70, yang langsung menambah dinamika serangan. Copenhagen vs Leverkusen kini berubah menjadi pertarungan fisik, di mana wasit Clément Turpin harus mengeluarkan empat kartu kuning sepanjang laga.
Statistik menunjukkan Copenhagen mendominasi tembakan di babak kedua (tujuh versus empat), tapi akurasi Leverkusen lebih baik. Grabara melakukan lima penyelamatan, tapi satu kesalahan kecil di set-piece membayar mahal. “Kami belajar dari ini untuk laga berikutnya,” tambah Neestrup dalam kutipan resmi dari situs FC Copenhagen.
Puji Syukur Hjullmand: Grimaldo Kelas Dunia
Pasca-laga, Morten Hjullmand, mantan kapten Leverkusen yang kini melatih timnas Denmark U-21, memberikan apresiasi tinggi pada Grimaldo. “Alejandro adalah pemain kelas dunia. Tendangan bebasnya seperti seni, sulit dihentikan,” kata Hjullmand dalam wawancara eksklusif dengan media Denmark. Ia menambahkan bahwa performa Grimaldo mengingatkannya pada era keemasan Leverkusen musim lalu, saat mereka juara Bundesliga tanpa kekalahan.
Hjullmand, yang pernah bermain bersama Grimaldo selama dua musim, menyoroti chemistry bek asal Spanyol itu dengan rekan setimnya. “Dia tidak hanya mencetak gol, tapi juga membangun serangan dari belakang. Copenhagen vs Leverkusen menunjukkan mengapa Leverkusen jadi favorit juara,” lanjutnya. Kutipan ini menjadi sorotan di media sosial, dengan ribuan retweet dalam hitungan jam.
Fakta menarik: Grimaldo kini punya tingkat konversi tendangan bebas 25 persen di Liga Champions, lebih tinggi dari Cristiano Ronaldo di periode serupa karirnya. Data dari Transfermarkt memperkuat klaim Hjullmand, menjadikan Grimaldo aset berharga senilai €50 juta.
Dampak Laga terhadap Posisi Grup dan Performa Pemain
Dengan kemenangan ini, Leverkusen semakin mantap di posisi pertama Grup C, unggul tiga poin dari Atalanta. Copenhagen, yang finis kedua, kini terpaut lima poin dan harus bangkit di laga berikutnya melawan Real Madrid. Duel Copenhagen vs Leverkusen ini juga menambah statistik menarik: Leverkusen tak terkalahkan dalam 12 laga Eropa terakhir, rekor terbaik klub Jerman tahun ini.
Baca juga: Klasemen Liga Champions 2025-2026: Tim Baru Union Saint-Gilloise Kuasai Puncak Sementara
Performa individu Grimaldo menonjol. Ia menyelesaikan 92 persen umpan akurat dan memenangkan delapan duel udara, menurut WhoScored. Sementara itu, Villadsen dari Copenhagen dinobatkan sebagai Man of the Match runner-up berkat perjuangannya di lini tengah.
Penutup: Harapan ke Depan untuk Copenhagen vs Leverkusen
Secara keseluruhan, pertandingan Copenhagen vs Leverkusen diwarnai gol indah Grimaldo yang memastikan tiga poin berharga bagi Bayer Leverkusen. Kemenangan 1-0 ini tak hanya memperkuat posisi mereka di Liga Champions, tapi juga menegaskan dominasi di kompetisi Eropa. Hjullmand benar: Grimaldo adalah bintang kelas dunia yang layak dipuji.
Ke depan, Leverkusen berpotensi bertemu tim besar di babak knockout, sementara Copenhagen harus perbaiki konsistensi. Prediksi ahli dari ESPN: Leverkusen punya peluang 70 persen lolos ke perempat final. “Fokus pada set-piece akan jadi kunci sukses mereka,” kata analis sepak bola Lars Sivertsen. Pantau terus update Copenhagen vs Leverkusen untuk kisah-kisah seru selanjutnya di turnamen ini.